Ini postingan pertama saya di Tahun Baru 2019, meskipun telat perkenankan saya ucapkan dulu Selamat Tahun Baru buat pembaca setia blog ini. 🙏
Kebetulan ada waktu nulis blog lagi setelah cukup banyak kerjaan dari akhir tahun 2018 kemarin sampai dengan bulan ini. Cerita yang saya tulis ini sebenarnya adalah cerita perjalanan saya di akhir tahun 2018 yang lalu ketika ada kesempatan untuk jalan-jalan ke Bali.
Bali memang tidak pernah membosankan untuk selalu dikunjungi baik tempat wisatanya maupun kulinernya. Dua hal ini yang ingin saya ceritakan di postingan kali ini semoga bisa menambah referensi pembaca yang ingin traveling ke Bali.
Tempat Wisata yang saya kunjungi
1. Pantai Labuan Amuk di Bali Timur
Pantai ini memiliki pesona alam yang sangat indah baik di atas permukaan maupun di bawah lautnya. Untuk melihat pemandangan bawah lautnya di pantai ini tersedia Kapal Selam Wisata bernama Odyssey Submarine yang akan mengajak kita untuk menyelam hingga kedalaman 90 kaki untuk melihat terumbu karang dan bermacam-macam jenis ikan laut dangkal di sekitarnya dengan durasi sekitar 1 jam.
Harga paket wisata Kapal Selam adalah Rp 650 ribu per orang sudah termasuk makan siang sepuasnya dengan menu seafood layaknya di restoran yang ada di Jimbaran. Sebagai bonus kita juga akan diberikan sertifikat penghargaan yang menjelaskan bahwa kita sudah pernah menyelam hingga kedalaman 90 kaki dengan Kapal Selam tersebut.
2. Desa Penglipuran Bangli di Bali Timur
Desa Penglipuran adalah salah satu desa adat dari Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Indonesia. Desa ini terkenal sebagai salah satu destinasi wisata di Bali kerena masyarakatnya yang masih menjalankan dan melestarikan budaya tradisional Bali di kehidupan mereka sehari-hari. Arsitektur bangunan dan pengolahan lahan masih mengikuti konsep Tri Hita Karana, filosofi masyarakat Bali mengenai keseimbangan hubungan antara Tuhan, manusia dan lingkungannya.
Mereka berhasil membangun pariwisata yang menguntungan seluruh masyarakatnya tanpa menghilangkan budaya dan tradisi mereka. Pada tahun 1995, Desa Penglipuran juga mendapatkan penghargaan Kalpataru dari Pemerintah Indonesia atas usahanya melindungi Hutan Bambu di ekosistem lokal mereka. Masuk ke desa wisata ini dikenakan tiket Rp 10 ribu per orang.
3. Pantai Lovina di Bali Utara
Pantai yang terletak sekitar 9 Km sebelah barat kota Singaraja ini merupakan salah satu objek wisata yang ada di Bali Utara. Wisatawan baik asing maupun lokal banyak yang berkunjung ke sana selain untuk melihat pantainya yang masih alami juga untuk melihat ikan lumba-lumba yang banyak terdapat di pantai ini.
Dengan menyewa perahu nelayan setempat, kita dapat mendekati lumba-lumba. Harga sewa perahu nelayan antara Rp 300 ribu sampai dengan Rp 350 ribu per perahu yang dapat dinaiki oleh 6 orang. Harus pagi-pagi benar dimulai berperahunya karena selain matahari belum begitu terik lumba-lumba juga lebih sering muncul di permukaan ketika pagi hari. Rute berperahu mulai dari pantai Lovina di Bali Utara sampai ke Laut Bali (Selat Bali). Selesai berperahu bersama lumba-lumba kita akan diajak ke lokasi perairan laut dangkal yang banyak terumbu karang dan ikan. Di sana kita bisa bersnorkling tapi alat snorklingnya tidak disediakan jadi harus bawa perlengkapan sendiri.
Tempat Kuliner yang saya kunjungi
1. Bawang Merah Beachfront Restaurant di Jimbaran Bali Selatan
Restoran ini terletak di daerah Jimbaran Bali Selatan tidak begitu jauh dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Paket Seafood di Restoran ini benar-benar menggoda selera selain seafoodnya yang segar rasanya pun benar-benar gurih dan lezat. Tetapi sangat disayangkan harga dari paketnya sangat mahal bisa dikatakan harganya standar kantong Bule. Tetapi jika hanya sesekali mencoba makan di tempat ini sah-sah saja pasalnya tempat ini juga memberikan view yang sangat bagus di kala senja hari. Jadi pastikan booking tempat ini di sore hari sekitar jam 4 sore waktu setempat.
2. Bebek Joni di Ubud Bali Utara
Yang paling direkomendasikan di restoran ini adalah olahan masakan bebeknya. Dan menu Crispy Duck adalah menu favorit saya ketika makan di tempat ini. Olahan masakan bebeknya benar-benar gurih, krispi dan tidak terasa susah digigit dagingnya. Restoran ini sepertinya hanya ada di pulau Bali jadi bisa dikatakan sangat khas Bali olahan masakannya.
3. Eco Bike Coffee di Kintamani Bali Utara
Kafe ini sebenarnya hampir sama dengan kedai kopi pada umumnya. Mungkin yang bisa dibilang khas dari tempat ini adalah pemandangannya yang mana kita bisa melihat langsung Gunung Batur dan Danau Batur dari tempat ini sambil minum kopi Kintamani yang rasanya hampir mirip kopi Gayo dari Aceh.
Ini adalah rekomendasi saya buat anda yang berminat mengunjungi Bali baik bersama keluarga maupun kolega. Untuk penginapan saya pada saat itu saya menginap di Hotel Golden Tulip Jineng Resort di Kuta. Cek review hotelnya bisa langsung di Agoda atau klik gambar di bawah ini. Hotelnya kelas bintang 4 dengan nilai review score 8.2 (Excellent).
Salam,
Wonderful Bali, Wonderful Indonesia!
Harga paket wisata Kapal Selam adalah Rp 650 ribu per orang sudah termasuk makan siang sepuasnya dengan menu seafood layaknya di restoran yang ada di Jimbaran. Sebagai bonus kita juga akan diberikan sertifikat penghargaan yang menjelaskan bahwa kita sudah pernah menyelam hingga kedalaman 90 kaki dengan Kapal Selam tersebut.
2. Desa Penglipuran Bangli di Bali Timur
Desa Penglipuran adalah salah satu desa adat dari Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Indonesia. Desa ini terkenal sebagai salah satu destinasi wisata di Bali kerena masyarakatnya yang masih menjalankan dan melestarikan budaya tradisional Bali di kehidupan mereka sehari-hari. Arsitektur bangunan dan pengolahan lahan masih mengikuti konsep Tri Hita Karana, filosofi masyarakat Bali mengenai keseimbangan hubungan antara Tuhan, manusia dan lingkungannya.
Mereka berhasil membangun pariwisata yang menguntungan seluruh masyarakatnya tanpa menghilangkan budaya dan tradisi mereka. Pada tahun 1995, Desa Penglipuran juga mendapatkan penghargaan Kalpataru dari Pemerintah Indonesia atas usahanya melindungi Hutan Bambu di ekosistem lokal mereka. Masuk ke desa wisata ini dikenakan tiket Rp 10 ribu per orang.
3. Pantai Lovina di Bali Utara
Pantai yang terletak sekitar 9 Km sebelah barat kota Singaraja ini merupakan salah satu objek wisata yang ada di Bali Utara. Wisatawan baik asing maupun lokal banyak yang berkunjung ke sana selain untuk melihat pantainya yang masih alami juga untuk melihat ikan lumba-lumba yang banyak terdapat di pantai ini.
Dengan menyewa perahu nelayan setempat, kita dapat mendekati lumba-lumba. Harga sewa perahu nelayan antara Rp 300 ribu sampai dengan Rp 350 ribu per perahu yang dapat dinaiki oleh 6 orang. Harus pagi-pagi benar dimulai berperahunya karena selain matahari belum begitu terik lumba-lumba juga lebih sering muncul di permukaan ketika pagi hari. Rute berperahu mulai dari pantai Lovina di Bali Utara sampai ke Laut Bali (Selat Bali). Selesai berperahu bersama lumba-lumba kita akan diajak ke lokasi perairan laut dangkal yang banyak terumbu karang dan ikan. Di sana kita bisa bersnorkling tapi alat snorklingnya tidak disediakan jadi harus bawa perlengkapan sendiri.
Tempat Kuliner yang saya kunjungi
1. Bawang Merah Beachfront Restaurant di Jimbaran Bali Selatan
Restoran ini terletak di daerah Jimbaran Bali Selatan tidak begitu jauh dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Paket Seafood di Restoran ini benar-benar menggoda selera selain seafoodnya yang segar rasanya pun benar-benar gurih dan lezat. Tetapi sangat disayangkan harga dari paketnya sangat mahal bisa dikatakan harganya standar kantong Bule. Tetapi jika hanya sesekali mencoba makan di tempat ini sah-sah saja pasalnya tempat ini juga memberikan view yang sangat bagus di kala senja hari. Jadi pastikan booking tempat ini di sore hari sekitar jam 4 sore waktu setempat.
2. Bebek Joni di Ubud Bali Utara
Yang paling direkomendasikan di restoran ini adalah olahan masakan bebeknya. Dan menu Crispy Duck adalah menu favorit saya ketika makan di tempat ini. Olahan masakan bebeknya benar-benar gurih, krispi dan tidak terasa susah digigit dagingnya. Restoran ini sepertinya hanya ada di pulau Bali jadi bisa dikatakan sangat khas Bali olahan masakannya.
3. Eco Bike Coffee di Kintamani Bali Utara
Kafe ini sebenarnya hampir sama dengan kedai kopi pada umumnya. Mungkin yang bisa dibilang khas dari tempat ini adalah pemandangannya yang mana kita bisa melihat langsung Gunung Batur dan Danau Batur dari tempat ini sambil minum kopi Kintamani yang rasanya hampir mirip kopi Gayo dari Aceh.
Ini adalah rekomendasi saya buat anda yang berminat mengunjungi Bali baik bersama keluarga maupun kolega. Untuk penginapan saya pada saat itu saya menginap di Hotel Golden Tulip Jineng Resort di Kuta. Cek review hotelnya bisa langsung di Agoda atau klik gambar di bawah ini. Hotelnya kelas bintang 4 dengan nilai review score 8.2 (Excellent).
Click image to book Golden Tulip Jineng Resort Bali |
Salam,
Wonderful Bali, Wonderful Indonesia!
Comments
Post a Comment
Komentar anda adalah semangat saya untuk terus menulis.