Peranan Literasi Keuangan untuk Membentuk Negara Maju

Literasi keuangan adalah kemampuan untuk memahami dan mengelola aspek-aspek finansial pribadi maupun kolektif, yang mencakup pengelolaan anggaran, investasi, perencanaan pensiun, serta pemahaman terhadap instrumen keuangan. Di tengah tantangan globalisasi dan kemajuan teknologi, literasi keuangan menjadi salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara, terutama bagi negara-negara yang bercita-cita untuk menjadi negara maju. Menteri Keuangan RI era Presiden Joko Widodo, ibu Sri Mulyani Indrawati pernah memaparkan tentang kehidupan warga negara di negara maju yang dibandingkan dengan negara berkembang.


Dan di bawah ini adalah statistik jumlah profesional Certified Financial Planner (CFP) di dunia.

Statistik Jumlah Profesional CFP Global


Berikut ini adalah manfaat dari pemahaman terhadap literasi keuangan:

1. Meningkatkan Kesejahteraan Individu

Di negara yang bercita-cita menjadi negara maju, kesejahteraan individu sangat bergantung pada kemampuan masyarakat untuk mengelola keuangan mereka dengan bijaksana. Literasi keuangan memungkinkan individu untuk membuat keputusan finansial yang lebih baik, mengelola utang, menabung untuk masa depan, serta berinvestasi secara cerdas. Masyarakat yang memiliki pemahaman yang baik tentang konsep-konsep finansial akan lebih mampu menghindari perangkap kemiskinan dan kesulitan ekonomi, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada pengurangan ketimpangan sosial.

2. Memperkuat Perekonomian Negara

Di tingkat makro, literasi keuangan yang tinggi di kalangan masyarakat akan memperkuat perekonomian negara. Negara dengan masyarakat yang cerdas dalam mengelola keuangan pribadi akan memiliki potensi tabungan dan investasi yang lebih besar. Ini akan mendorong sektor perbankan dan pasar modal untuk berkembang, menciptakan lapangan pekerjaan, serta meningkatkan arus investasi domestik yang akan menggerakkan sektor-sektor ekonomi penting.

Selain itu, masyarakat yang teredukasi dengan baik mengenai pajak dan kewajiban fiskal akan lebih patuh dalam membayar pajak, yang pada gilirannya akan memperkuat penerimaan negara. Dengan demikian, negara akan memiliki lebih banyak sumber daya untuk mengalokasikan anggaran bagi pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, yang merupakan kunci dalam perjalanan menuju negara maju.

3. Mendukung Inovasi dan Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

Sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memegang peranan penting dalam perekonomian negara berkembang. Literasi keuangan dapat mendorong pengusaha UKM untuk memahami lebih baik tentang pengelolaan cash flow, perencanaan bisnis, serta akses terhadap pembiayaan yang tepat. Meningkatkan literasi keuangan di kalangan pelaku UKM juga memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih cerdas terkait investasi dan pengelolaan utang, yang dapat memperkuat daya saing mereka di pasar domestik maupun internasional.

4. Mempromosikan Stabilitas Ekonomi

Salah satu tantangan yang dihadapi banyak negara adalah ketidakstabilan ekonomi yang seringkali disebabkan oleh kebijakan fiskal yang kurang efisien atau krisis finansial akibat pengelolaan keuangan yang buruk. Negara yang memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi cenderung lebih mampu menghindari krisis keuangan karena masyarakatnya memiliki kemampuan untuk mengelola risiko secara bijaksana. Dengan pengelolaan keuangan yang lebih baik, baik pada tingkat individu maupun negara, sistem keuangan yang lebih stabil dapat terbentuk, yang pada gilirannya menciptakan kepercayaan lebih besar dari investor domestik dan internasional.

5. Menghadapi Era Digital dan Keuangan Global

Di era digital yang semakin maju, transaksi keuangan semakin kompleks, dengan hadirnya berbagai instrumen investasi seperti cryptocurrency, fintech, dan digital payment systems. Literasi keuangan menjadi semakin penting agar masyarakat dapat memanfaatkan perkembangan teknologi secara maksimal dan menghindari risiko yang dapat timbul dari penipuan atau kesalahan finansial. Negara yang memiliki tingkat literasi keuangan yang baik akan lebih siap untuk menghadapi tantangan keuangan global dan memanfaatkan peluang yang ada di era digital ini.

6. Pendidikan Keuangan sebagai Investasi Jangka Panjang

Pendidikan keuangan yang terintegrasi dalam kurikulum pendidikan formal akan mencetak generasi yang lebih siap dalam menghadapi tantangan ekonomi masa depan. Negara maju tidak hanya ditandai oleh infrastruktur fisik yang baik, tetapi juga oleh kualitas sumber daya manusia yang unggul. Dengan membekali generasi muda dengan pengetahuan keuangan yang memadai sejak dini, negara dapat menciptakan masyarakat yang lebih mandiri secara finansial dan lebih bertanggung jawab dalam pengelolaan ekonomi.

7. Mendorong Pengambilan Keputusan yang Berkelanjutan

Masyarakat dengan tingkat literasi keuangan yang tinggi cenderung memiliki wawasan yang lebih luas dalam membuat keputusan jangka panjang, baik dalam hal konsumsi, tabungan, maupun investasi. Keputusan-keputusan yang berbasis pemahaman finansial yang baik akan mengarah pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, di mana sumber daya digunakan secara efisien dan tidak terjadi pemborosan yang bisa merugikan perekonomian negara dalam jangka panjang.


Kesimpulan

Literasi keuangan adalah salah satu fondasi penting bagi negara yang bercita-cita menjadi negara maju. Melalui literasi keuangan, individu akan lebih siap menghadapi tantangan finansial, ekonomi negara akan lebih stabil dan berkembang, serta sektor bisnis akan semakin kuat dan berdaya saing. Dengan mengintegrasikan literasi keuangan dalam kebijakan publik dan pendidikan, negara dapat menciptakan masyarakat yang lebih mandiri secara finansial, yang pada gilirannya akan mempercepat proses transisi menuju negara maju.


Sebagai referensi dalam belajar untuk meningkatkan pemahaman terhadap literasi keuangan dapat mendownload aplikasi di bawah ini dari PlayStore. Untuk saat ini aplikasi tersebut hanya tersedia untuk Android Smartphone.


Comments